Makam Nyi Putri Andongsari

Makam Nyi Putri Andongsari

 Konon di Lamongan terdapat makam ibunda dari Patih yang tersohor dari Kerajaan Majapahit Patih Gajah Mada. Makam tersebut sering disebut makam Mbah Ratu. Makam Mbah Ratu tersebut dapat di akses melalui rute jalan propinsi Babat Jombang.

Adalah di desa Cancing suatu desa yang berada di tengah hutan jati di wilayah Kecamatan Ngimbang, disana terdapat suatu bukit yang cukup tinggi sekitar 100 meter yang berada di sebelah selatan jalur jalan desa Girip Cancing. Bukit yang cukup sejuk karena dinaungi oleh beberapa pohon jati dan jenis fiscus yang batangnya besar dan daun-daunnya sangat rindang. Tepat diatas bukit terdapat bangunan yang mirip padepokan yang disalah satu bangunan tersebut terdapat Makam Dewi Andong Sari yang merupakan ibunda dari mahapatih Gajah Mada.

Bangunannya sangat terawat dan bersih yang setiap hari dikelola dan dirawat oleh Mbah Sulaiman seorang juru kunci dari Makam tersebut. Inilah bukti fisik akan keberadaan asal usul Gajah Mada. Menurut Mbah Sulaiman keberadaan makam tersebut adalah sebuah bukit yang dulunya merupakan petilasan dari Dewi Andong Sari yang diusir dari Majapahit karena irihati dari permaisuri Dara Petak dan dara Jingga karena dikhawatirkan memiliki seorang putra. Dibukit inilah tempat Dewi Andongsari menjalani hari-harinya sampai akhirnya melahirkan, namun sayang meninggal seketika, sehingga Joko Modo sewaktu kecil tidak mengenal ibunya. Dewi Andongsari dimakamkan di situ dan sampai sekarang masih dijaga dan dirawat dengan baik.

CERITA RAKYAT NGIMBANG DAN MODO SEKITARNYA TENTANG ASAL USUL GAJAH MADA

Diawal berdirinya Majapahit, yaitu pada akhir abad XIII M, didesa Cancing (sekarang masuk kecamatan Ngimbang) kedatangan sekelompok prajurit Majapahit yang sedang mengiringkan garwo selir Raden Wijaya yang sedang mengandung selir raja tersebut bernama Dewi Andong sari.

Sekelompok prajurit tersebut mendapat tugas rahasia untuk menyingkirkan (mungkin membunuh) Dewi Andong Sari, tapi karena suatu hal Dewi Andong Sari tidak dibunuh melainkan hanya disembunyikan disuatu desa yang terletak di dalam hutan jauh daripusat pemerintahan majapahit

Tinggalkan komentar